p.g tanah
Komunikasi merupakan pengirimaan dan penerimaan pesan antara dua orang
atau lebih dengan menggunakan suatu media sehingga pesan tersebut dapat
diterima dan dimengerti. Pada era “Jadul”, pesan dikirim melalui media
seperti pelari- pelari, asap, panah, cahaya, bunyi-bunyian, dan bendera.
Tetapi sekarang, jaman sudah lebih canggih dengan perkembangan IPTEK,
dalam menyampaikan pesan dengan jarak yang lumayan jauh membutuhkan
suatu saluran transmisi berrupa kabel (copper wire, fiber optic,utp)
ataupun udara(tanpa kabel) dengan memanfaatkan gelombang
elektromagnetik.
Media yang menggunakan kabel penghubung (saluran transmisi) adalah
telegraph, telephon, dan jaringan computer. Sedangkan yang menggunakan
udara sebagai medianya adalah Radio, TV telephone seluler maupun
jaringan computer.
Seiring perkembangan teknologi, peralatan komunikasi saat ini dapat
digunakan dengan meggunakan berbagai media. Misalnya saja, Televisi,
telephone, jaringan computer, dapat digunakan baik menggunakan media
udara maupun menggunakan media kabel.
Pada dasarnya, system komunikasi radio terdiri dari system pemancar
(transmitter) dan system penerima(receiver). Pesawat pemancar
(transmitter) dapat memancarkan gelombang elektromagnetik yang berisi
informasi melalui udara sedangkan pesawat penerima radio memilih
gelombang radio dan mengubahnya kembali menjadi informasi.
Sesungguhnya, banyak pemanccar yang memancarkan gelombang
selektromagnetik di udara secara bersama- sama yang bisa saja saling
mengganggu satu sama lain. Agar frekwensi tersebut tidak dapat saling
mengganggu, maka secara internasional ditentukanlah alokasi pembagian
frekwensi radio yang meliputi frekwensi 10 KHz sampai 40GHz.
Tabel pembaggian frekwensi radio
Nama Gelombang Frekwensi Pemakaian Umum Karakteristik perambatan
Very low frequency (VLF) 10-30 KHz Navigasi, radio jarak jauh Sepanjang tahun redaman kecil
Low Frequency (LF) 30-300 KHz Navigasi, marine, radio jarak jauh Pada
malam hari sama dng VVLF tapi kurang reliable, dan siang hari redaman
besar
Medium Frequency (MF) 300-3000 KHz Broadcasting, Navigasi, marine Pada malam hari redaman kecil dan siang hari sebaliknya
High Frequency (HF) 3-30 MHz Point to point( Rdio amatir, CB) Sangat
dipengaruhi ionosfer dan tergantung pada siang, malam dan musim
Very High Frequency(VHF) 30-300 MHz Komunikasi jarak dekat (TV, Radio
FM, Radar, Navigasi) Hubungan harus line of sight, sifat gelombangnya
sama dengan cahaya, tidak dipengaruhi oleh ionosfer.
Ultra High Frequency(UHF) 300-3000 MHz Komunikasi jarak dekat (TV, Radio
FM, Radar, Navigasi, HP) Hubungan harus line of sight, sifat
gelombangnya sama dengan cahaya, tidak dipengaruhi oleh ionosfer.
Super High Frequency(SHF) 3-30 GHz Point to point jjarak dekat(radar,
satelit, microwave) Hubungan harus line of sight, sifat gelombangnya
sama dengan cahaya, tidak dipengaruhi oleh ionosfer.
Extra High Frequency(EHF) 30-300 GHz Percobaan ilmiyah Diredam oleh hujan
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh pemancar radio melalui
udara memiliki kecepatan, frekwensi dan panang gelombang. Hubungan
ketiganya dapat dituliskan:
f=v/λ
Ket: f : Frekwensi dalam satuan hertz
V : Kecepatan propagasi (m/detik) = 3x108 m/detik
λ : Panjang gelombang dalam satuan meter
Pada dasarnya, getaran listrik frekwensi tinggi (HF) adalah getaran
listrik yang memiliki frekensi diatas 20.000 Hz. karena sering digunakan
dalam teknik radio, maka HF dinamakan pula Frekwensi Radio (RF).
Sedangkan untuk frekwwensi dibawah 20.000Hz termasuk frekwensi rendah
atau biasa disebut frekwwensi suara (AF).
Gelombang listrik frekwensi tinggi aatau gelombang radio yang
dipancarkan melalui antenna pemancar akan menimbulkan gelombang
elektromagnetik lainnya. Gelombang tersebut ada merambat diatas
permukaan bumi, merambat langsung menujju penerima, ada pula merambat
menuju ke angkasa dan terpantul kebumi oleh lapisan ionosfer.
Propagasi gelombang Radio
Dalam proses perambatan gelombang radio, umumnya sinyal informasi tidak
langsung dipancarkan tetapi mengalamii perubahan terlebih dahulu agar
jjarak yang dicapainya dapat jauh. Awalnya, suara yang dihasilkan oleh
AF(Audio Frekwensi) sudah sangat tinggi amplitudonya tetapi suara/
informaasi tersebut belum bisa didengar pada jarak yang jauh karena
getaran ini adalah getaran yang surut yang semakin lama amplitudonya
akan semakin kecil dan akhirnya menghilang.
Untuk mencapai jarak yang diinginkan, maka sinyal informasi ditumpangkan
pada frekwensi pembawa (carrier).Proses pengubahan sinyal informasi
agar dapat dibawa oleh gelombang pembawa untuk penyaluran disebUt
modulasi. Pada penerima terjadi proses sebaliknya yang disebut
demodulasi.
Adapun mekanisme perambatan gelombang radio adalah:
Propagasi gelombang tanah (Ground wave)
Dengan menggunakan jarak batas penglihatan manusia, gelombang tanah
terdiri dari: Gelombang langsung, gelombang pantulan bumi, dan gelombang
permukaan. Gelombang tanah (Ground Wave) kadang – kadang disebut
gelombang permukaan Karena merambat melalui permukaan bumi dan ini hanya
mungkin terjadi bila jarak anatara pemancar dan penerima dekat dengan
permukaan bumi. Oleh karena itu, sifat perambatannya sangat ditentuksn
oleh karakteristik permukaan bumi.
Propagasi gelombang ruang (Space wave)
Pada daerah frekwensi diatas 30 MHz , ground wave mengalami peredaman
yang besar sekali sehingga jarak yang dicapainya hanya beberapa ratus
meter saja. Pada jarak yang tidak begitu jauh, kelengkungan bumi dapat
diabaikan. Space wave umumnya menggunakan system perambatan gelombang
line of sight. Sebaiknya setiap 60Km dipasang repeater yang berfungsi
untuk menerima, memperkuat dan memancarkan kembali gelombang
elektromagnetik.
Propagasi sky wave
Pada umumnya frekwensi rendah mempunyai perambatan pada permukaan tanah,
anmun kadang bisa juga terjadi propagasi ionosfer. Lapisan ionosfir
adalah lapisan yang terdiri dari ion – ion yang terbentuk karena gas
atmosfer secara terus meneruus terkena sinar matahari. Lapisan ini
terdapat di angkasa mengelulungi bumi dengan ketinggian yang berubah –
ubah karena pengaruh sinar matahari dan cuaca.
Karena lapisan ionosfer dipengaruhi oleh energi matahari, maka siang dan malam hari pasti berbeda.
Ionosfer pada siang hari terdiri dari 4 lapisan yakni: D, E, F1, F2.
Adapun ketinggian lapisan tersebut dari permukaan bumi pada siang hari
adalah:
Lapisan D : Antara 50- 90 km
Lapisan E : Kira- kira 110 km
Lapisan F1 : Kira- kira 220 km
Lapisan F2 : Antara 250- 350 km
Pada malam hari, lapisan f1 dan f2 akan menyatu menjadi f2 sedangkan
lapisan D akan lenyap, dan lapisan E sedikit bergeser. Sehingga pada
malam hari, ketinggian lapisan E antara 90-130km sedangkan lapisan F2
antara 200-300km.
Pada frekwensi rendah, bumi hamper merupakan penghantar yang sempurna
sehingga pada frekwensi ini gelombang dapat mencapai jarak yang jauh
dengan pantulan yang berulang – ulang antara lapisan E dengan bumi.
Meskipun pada umumnya, gelombang menengah dipantulkan oleh lapisan E
tetapi redamannya cukup besar. Redaman terjjaddi pada tingkat maksimum
untuk frekwensi 500- 2000 KHz, dan akan terjadi redaman serupa pada
siang hari. Dengan demikian, pada frekwensi ini, hanya propagasi
gelombang tanah yang perlu diperhatikan.
Telah diketahui bahwa pada malam hari, lapissan D berkurang dan dapat
terjadi propagasi ionosfir yang cukup jauh sehingga pada malam hari
dapat menangkap siaran frekwensi dari tempat yang jauh.
Bila ketinggian lapisan ionosfer berubah-ubah, dan mengakibatkan
berubahnya pantulan gelombang radio, maka penerimaan siaran radio akan
kedengaran timbul tenggelam(efek fading)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar